Alasan anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibanding laki-laki

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi siapa pun, namun data menunjukkan bahwa anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibandingkan dengan anak laki-laki. Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak perempuan lebih rentan terkena penyakit ini:

1. Hormon wanita: Sebagian besar kasus lupus terjadi pada wanita usia subur, yaitu antara usia 15 hingga 44 tahun. Hormon wanita, terutama estrogen, diyakini memiliki peran dalam meningkatkan resiko terkena lupus. Estrogen dapat mempengaruhi reaksi sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan autoimun.

2. Genetika: Faktor genetika juga memainkan peran penting dalam risiko terkena lupus. Wanita lebih cenderung memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun, termasuk lupus, dibandingkan dengan pria. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko terkena lupus pada anak perempuan.

3. Sistem kekebalan tubuh: Wanita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih aktif daripada pria, yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap gangguan autoimun seperti lupus. Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dapat menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk sendi, kulit, dan organ dalam, yang merupakan ciri khas dari lupus.

4. Faktor lingkungan: Paparan faktor lingkungan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena lupus pada anak perempuan. Misalnya, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat memicu reaksi autoimun pada individu yang rentan terhadap lupus. Anak perempuan yang lebih sering terpapar sinar matahari atau faktor lingkungan lainnya dapat memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus.

Meskipun anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibandingkan dengan anak laki-laki, penting untuk diingat bahwa penyakit ini dapat terjadi pada siapa pun, termasuk pria. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan pengelolaan penyakit ini dengan baik, termasuk dengan mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter. Semoga informasi ini bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran tentang lupus dan pentingnya upaya pencegahan pada anak perempuan.