Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia memiliki tingkat bunuh diri yang cukup tinggi, terutama di kalangan remaja. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan mental dan pemerintah untuk mencari solusi dalam mencegah tindakan bunuh diri ini.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah ide mengakhiri hidup yang bisa terdeteksi pada remaja. Ide ini bisa muncul akibat berbagai faktor, seperti tekanan dari lingkungan sekitar, masalah keluarga, gangguan mental, serta perasaan tidak berharga dan putus asa. Remaja yang memiliki ide mengakhiri hidup seringkali tidak mampu mengungkapkan perasaan mereka dan memilih untuk menyimpannya sendiri, sehingga sulit bagi orang-orang di sekitarnya untuk mendeteksinya.
Penting bagi orangtua, guru, dan teman-teman remaja untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku yang mungkin terjadi pada remaja. Misalnya, jika remaja tiba-tiba menjadi lebih tertutup, cenderung menyendiri, atau menunjukkan tanda-tanda depresi, maka perlu segera diperhatikan dan ditindaklanjuti dengan memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan pentingnya untuk mendengarkan dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Program-program pencegahan bunuh diri juga perlu ditingkatkan, baik di sekolah maupun di masyarakat, sehingga remaja yang merasa terbebani atau putus asa dapat mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat.
Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan ide mengakhiri hidup pada remaja dapat terdeteksi lebih dini dan tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum terlambat. Kesehatan mental adalah hal yang sangat penting dan perlu menjadi perhatian bersama, terutama dalam upaya mencegah tindakan bunuh diri di kalangan remaja di Indonesia.